Indon & IMF
Home ] Fokus ] Komentar ] Interest ] Arkib ] Maklumbalas ]  [Frame]


Abolish th IMF
Indon & IMF
Pembetulan Dollar
Egypt & Iraq Trade
WTO failure


Last Update:
10 May, 2000

Cyberita
29hb Apr 2000, Sabtu

Lidah Pengarang

Jakarta masih dambakan IMF

BARU-BARU ini Pemangku Pengarah Urusan Dana Kewangan Antarabangsa (IMF) Encik Stanley Fischer mengunjungi Jakarta untuk memberikan harapan. Ringkasnya, IMF akan menyalurkan lagi AS$400 juta dalam pakej penebusan ekonomi Indonesia. Selepas menemui Presiden Abdurrahman Wahid, beliau berasa yakin Indonesia dapat menjayakan 118 rancangan pembaruan ekonominya. Kini baru 42 projek saja terlaksana.

Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia yang masih belum pulih daripada kesan junaman rupiah dua tahun lalu. Kesannya antara lain membawa kejatuhan pemerintah Suharto yang kini masih diadili kerana rasuah dan pelanggaran hak asasi. Memandangkan soal ekonomi merupakan agenda utama, selain proses demokrasi, tentulah kini keadaan Indonesia menjadi lebih kukuh sebagaimana Korea Selatan, Malaysia dan Thailand. Namun ternyata sebagaimana pengakuan Presiden Abdurrahman, bahawa terlalu banyak halangan dalam birokrasi Indonesia. Jaringan perkoncoan (kroni) masih ketara dan banyak dikaitkan dengan rejim Suharto.

Proses pemulihan sistem kewangan Indonesia yang hampir muflis itu masih tersangkak-sangkak. Sering ia dikaitkan dengan masalah pucuk pimpinan, daripada menteri penyelaras ekonomi Kwik Kian Gie yang didapati sukar sealiran dengan para menteri yang lain. Dalam pada itu, Ibra iaitu jentera pemulihan perbankan, juga kurang cekap dalam menjalankan tugas. Namun ini hanya satu segi saja. Dalam perhitungan lebih luas, IMF juga dikritik kerana ubat penawarnya adakalanya adalah racun berbisa. Bahkan IMF mengakui kes seperti Malaysia yang melaksanakan kawalan modal itu lebih berjaya daripada penawar yang disarankannya.

Oleh itu IMF dan kumpulan pemiutang mungkin perlu meninjau apakah rancangan pemulihan untuk Indonesia itu benar-benar mustajab. Atau ada cara lain yang lebih berkesan? Dalam pada itu, bantuan antarabangsa memang perlu diberi kepada Indonesia yang kini menghadapi ketegangan kaum dan agama. Kita tentu mengharapkan pucuk pimpinan Presiden Abdurrahman akan tetap padu dan cekap dalam menghadapi cabaran-cabaran ini. Indonesia boleh pulih jika ia memberikan sepenuh jiwa raga untuk membina masa depannya

 
 Bisnis Indonesia : Keuangan Edisi : 08-MAY-2000 

'Indikator makro sudah baik'

JAKARTA (Bisnis): Pekan lalu rupiah mulai stabil di posisi 7.900 setelah sebelumnya sempat tembus Rp 8.010. Stabilnya rupiah tak lepas dengan berbagai perbaikan indikator makro ekonomi pada kuartal pertama 2000.

Untuk mengikuti perkembangan dan prospek rupiah di masa mendatang, Bisnis berbincang-bincang dengan pengamat pasar uang Dicky Iskandardinata. Berikut petikannya.

Pekan lalu rupiah mulai stabil, indikasi apa ini?

Benar. Tapi ingat stabilnya rupiah pekan lalu setelah sebelumnya sempat melemah, jadi posisi rupiah sekarang berada pada stabil lemah.

Stabilnya rupiah memang dipicu oleh berbagai faktor makro ekonomi yang diumumkan pemerintah dan Bank Indonesia, ada sedikit perkembangan positip selama kuartal pertama tahun ini.

Namun secara keseluruhan faktanya makroekonomi kita masih jauh dari baik, apalagi pulih. Karena itu rupiah berada pada posisi stabil lemah. Ini mengindikasikan belum ada dukungan riil terhadap rupiah.

Apa yang memicu rupiah melemah beberapa waktu lalu?

Mulanya dari Undang-Undang Lalu Lintas Devisa, yakni dengan adanya kewajiban melapor setiap transaksi valas di atas US$10.000. Tapi hal itu signifikansinya terhadap melemahnya rupiah terlalu kecil.

Faktor yang men-trigger melemahnya rupiah paling besar adalah masalah politik yang labil. Kondisi ini membuat kondisi vertikal, hubungan rakyat dengan pemerintah, menjadi tidak stabil. Berbagai demonstrasi sebagai tanda tidak setuju rakyat kepada kebijakan pemerintah.

Tertundanya pencairan dana pinjaman IMF, pencopotan sejumlah menteri, penurunan rating oleh Standard & Poor's dan sikap pasar yang ingin menunggu momentum Agustus 2000. Apa yang akan terjadi.

Yang paling mencolok pergantian dua menteri yang tidak disertai alasan yang cukup, bahkan terkesan membingungkan. Sehinga membuat menteri bersangkutan membantah, akhirnya menimbulkan ketidak percayaan pasar.

Tapi ini kan risiko dari sistem nilai tukar bebas mengambang (free float exchange rate).

Benar sekali, dalam iklim sistem nilai tukar bebas rupiah akan terus berfluktuasi sesuai situasi. Jadi rupiah sangat rentan.

Sitem nilai tukar ini jelas atas saran IMF pada saat awal datang ke Indonesia. Kita tahu IMF mewakili negara-negara yang pro pasar, padahal pasar sangat tidak rasional walau terkadang mengatasnamakan rasionalitas.

Anda memiliki pemikiran tentang bagaimana idealnya sistem nilai tukar kita?

Dulu pernah ada ide currency board system (CBS), ini sebenarnya baik. Bahkan bila perlu kita menerapkan sistem nilai tukar tetap (fix exchange rate system) karena rupiah tidak akan diganggu oleh faktor apapun.

Tapi untuk kedua sistem tersebut makro ekonomi kita kan tidak memenuhi syarat?

Siapa bilang, itu ketakutan yang sengaja diciptakan orang-orang pro pasar terutama IMF. Kita lihat saja kenyataan berapa banyak negara yang baik, apalagi menjadi maju, setelah dibantu IMF.

Survey membuktikan rata-rata negara yang dibantu IMF mengalami nasib lebih buruk. Mana coba contoh negara yang berhasil?

Tapi Malaysia sekali menerapkan fix exchange rate system kini ekonominya bangkit tak lebih dari setahun. Kita sudah berapa tahun ditongkrongin IMF?

Malaysia kan utang luar negerinya tidak sebesar kita, ditambah lagi indikator makro lainnya lebih baik?

Itu termasuk salah satu alasan yang dihembuskan orang-orang propasar, termasuk Paul Krugman juga meragukan Malaysia bisa pulih. Bahkan didengung-dengungkan sistem itu tidak akan ada investasi masuk.

Sebaliknya kita dipuji dengan sistem nilai tukar bebas dan diharapkan investor akan berbondong-bondong masuk. Sekarang faktanya, Malaysia sudah bangkit dan Paul Krugman sendiri mengacungkan jempol buat negeri jiran itu.

Kuncinya pada percaya diri PM Mahatir Muhammad, bahkan dengan keyakinannya berani mengatakan go to hell IMF.

Sepertinya Anda anti IMF!

Bukan saya anti perusakan, siapa saja silakan masuk asal dampaknya ada perbaikan. Dengan IMF kita kan mengalami kerusakan lebih parah dari sebelum masuk.

Sekarang indikator makro sudah baik, inflasi rendah, laju pertumbuhan mengesankan, suku bunga rendah. Tapi pada saat bersamaan sektor riil belum bergerak karena bank belum bisa memberi kredit.

Ini menandakan rendahnya bunga bukan merupakan bunga riil karena tidak bisa diserap oleh pasar. Suku bunga yang terbentuk tidak menggambarkan situasi ekonomi yang terjadi.

Lalu bagaimana prospek rupiah ke depan?

Saya kira selama masih memakai free float exhange rate, selama itu juga rupiah akan terus berfluktuasi. Kita harus acungkan jempol kepada Thailand yang sudah berani bilang 'Persetan dengan IMF'.

Sejak awal saya juga tidak setuju dengan IMF, sebab dengan minta bantuan dengan IMF ada persyaratan yang harus dipenuhi.

Back Home Next